Sebuah ungkapan yang mengandung makna, bahwa sejatinya, diri
kita sendiri harus mampu mengubah nasib. Dan inilah kisah-kisah sejumlah nara
sumber Kick Andy yang berhasil mengubah hidupnya dari titik nol hingga
menjulang posisi tertinggi yang dicapainya.
1. Lalu Faturrahman
Hidup di lokasi yang memiliki keindahan panorama alam,
memberikan banyak ide bagi Lalu Faturrahman. Selepas SMA, ia memiliki keinginan
untuk belajar bahasa inggris dan menjadi pengusaha perhotelan. Dan Faturrahman
pun memulai karir sebagai pemandu wisata atau guide di Lombok, sekaligus
memperdalam bahasa inggrisnya. Ia juga sempat mengadu nasibnya dengan menjadi
guide di pulau wisata Bali.
Faturahman kemudian sempat melanglang ke beberaoa Negara
untuk bekerja di hotel atau di restoran. Dan tahun 1998, ia memutuskan kembali
ke Lombok. Dengan bekal pengalaman demikian banyak, ia kemudian berinisiatif
untuk mengembangkan pariwisata di tanah kelahirannya sendiri.
Tiga belas tahun berselang, kini Faturrahman telah
benar-benar mencapai impiannya. Pemandu wisata itu kini sudah memiliki sebuah
bisnis perhotelan yakni Resort Villa Sempiak, di Selong Belanak, Pulau Lombok.
“Yang menentukan semua adalah Tuhan, Tapi saya tidak akan melepaskan setiap
kesempatan yang diberikan dalam mencapai tujuan,” tegas Fatur saat di Kick
Andy.
2.Wibowo
Kisah lainnya adalah tentang Wibowo, anak muda asal Desa
Grobogan, Jawa Tengah yang hijrah dan membawa mimpinya ke Jakarta di tahun
1995. Wibowo yang lulusan SD ini, pertama kali datang sebagai kuli bangunan dan
pada tahun 1998 saya mulai alih kerja jadi tukang ojek.
Anak desa selalu membawa mimpi untuk menaklukan Jakarta dan
Wibowo mampu melakukannya. Bayangkan, tukang ojek ini sekarang sudah menjadi
pengusaha cuci mobil robotic. Ia memiliki 5 outlet robotic car wash di seputaran
Jakarta ini, dengan omzet ratusan juta.
Selain usaha pencucian mobil, Wibowo melakukan ekspansi
usaha ke produksi sabun dan snow wash, bahan dasar untuk pencucian mobil teknik
snow wash. Dan dia sudah memasarkan produknya hampir ke seluruh Indonesia.
3. Erwin Tenggono
Sementara itu Erwin Tenggono, memiliki masa remaja yang
produktif. Erwin bekerja sebagai pelayan toko, berjualan keliling, hingga jadi
kuli panggul di kota kelahirannya, Palembang. Waktu remaja, dia berpikir bahwa
pekerjaan terkeren yang harus ia raih adalah menjadi salesman. Dan Erwin harus
memupus mimpinya jadi sales, karena pada akhirnya ia diterima sebagai penjaga
gudang di sebuah perusahaan obat ternama di Palembang.
“Apa posisi anda sekarang di perusahaan obat itu?,” Tanya
Host Andy F. Noya. Erwin menjawab : “Saya sekarang presiden direktur.”
Ya! Seorang penjaga gudang itu kini sudah menempati posisi
sebagai Presiden Direktur. Belum lagi jabatan-jabatan sebagai komisaris di
perusahaan-perusahaan lainnya.
4. Muhammad Sani
Ia lahir ditengah keluarga sederhana, anak ke dua dari 10
bersaudara. Ayahnya Subakir hanyalah se-orang petani kecil yang hanya memiliki
sepetak tanah. Sementara ibunya hanya seorang ibu rumah tangga biasa. Namun
kondisi demikian tak lantas membuat Sani kecil patah semangat belajar. Di
tengah jadwal belajarnya, ia juga harus membantu perekonomian keluarga, seperti
menorah getah karet, mengumpulkan daun pinang kering yang laku dijual. Dan
hasilnya, untuk membiayai sekolah serta membeli sagu untuk santap keluarga.
Sani tak berani bermimpi untuk kuliah, maka lulus sekolah
menengah atas Sani pun mengambil kursus dinas C (KDC) , lulus dari kursun itu
Sani diterima bekerja di kantor kecamatan, dengan jabatan awal sebagai
penghitung tamu dan sebulan kemudian naik menjadi pembuat amplop dari kertas
bekas di kantor Kecamatan Bintan Timur, Kijang, Kepulauan Riau.
Dan tukang pembuat amplop itu, sekarang sudah menjadi
GUbernur di Kepulauan Riau, sekarang.
sumber : iswandibanna.com
kickandy.com