Ini adalah opini pertama yang pernah saya buat di dalam blog pribadi, bukan artikel
Masih dibilang pemula untuk menyusun kata, jadi.. mohon maaf kalau tulisan ini tidak sebadai penulis penulis terkenal.
=====
Kira-kira 2 minggu yang lalu, saya dan beberapa teman mempunyai niat untuk pergi bermain di sebuah mall di dekat rumah. Kebetulan teman saya ini salah satunya adalah ketua osis dan cukup dikenal orang banyak, karena memang hobinya pada dunia politik meski terbilang masih anak SMA. Di tengah jalan, teman saya ini mendapat telepon dari salah satu stasiun radio untuk diajak wawancara. Enaknya. Beruntungnya, stasiun radio itu berada di dalam mall yang dituju, jadi teman saya ini dengan senang hati menerima ajakannya. Dari yang awal niat kami hanya ingin pergi bermain, sesudahnya, kami menunggu ketua osis ini untuk diwawancara. Tak cuma ditunggu, ternyata kami juga ikut diwawancara.
Bukan perkara siapa atau apa yang diwawancarakan. Setelah diwawancara, kami sempat mengobrol dengan orang sana. Di dalam obrolannya, ada yang bertanya kepada saya seperti ini kurang lebih.
"Apa yang menjadi alasan lo untuk masuk rohis sekolah? Memang ada apa di sana?"
Mungkin alasan klasik kita menanggapi pertanyaan simple itu, "yaaaa... untuk memperdalam ilmu agama, biar dipandang alim sama temen-temen." . Pertanyaan selanjutnya, "Apa harus masuk rohis untuk memperdalam agama?".
=====
Dulu saya pernah membaca postingan dari blog Pandji Pragiwaksono mengenai imajinasi, anggapan jika di dunia ini tidak ada yang namanya 'agama'. Tidak bisa dimasuki akal, karena setiap saat, setiap waktu, apa apa yang kita lakukan bersandar pada agama, apapun itu.
Dari situ pasti muncul point, agama baik, prilaku juga baik. Prilaku baik, cerminan dari orang-orang di sekitarnya. Seperti syair Opick, obat hati salah satunya dengan berkumpul bersama orang-orang shaleh, Insya Allah :). Itu alasan saya masuk IRMAS (Ikatan Remaja Masjid), apalagi di zaman modern serba barat kayak gini.
So, Apa alasan lo yang nggak mau masuk IRMAS? :)