Giethoorn adalah
desa wisata di Belanda,yang
dijuluki
“Venesia dari Utara“. Dijuluki seperti itu karena tidak ada kendaraan
darat bermotor yang bisa lalu lalang di sana, dan transportasi hanya bisa
dilakukan di atas air, di kanal yang bercabang banyak menjadi aliran sungai –
sungai kecil.
Air yang mengelilingi dan menggenangi desa itu berawal dari
datangnya banjir besar St Elizabeth pada tahun 1170 , dan desa itu sendiri
didirikan dan dikembangkan kembali pada 1230 ketika buronan Mediterania datang
untuk menetap di sini. Para buronan menemukan banyak tanduk kambing liar yang mungkin
telah tewas karena banjir, dan dari situlah nama desa itu berasal. Awalnya desa
ini disebut ‘Geytenhorn’yang berarti ‘tanduk kambing‘, akhirnya menjadi Giethoorn setelah
bertahun-tahun.
Banyak rumah-rumah dibangun di atas pulau-pulau kecil,
dicapai melalui sebuah jembatan tinggi. Penduduk desa menggunakan perahu kecil
dengan suara motor yang pelan yang dikenal sebagai kapal berbisik, dan jembatan
kayu yang digunakan untuk menghubungkan satu pulau dengan yang lain.
Giethoorn menjadi terkenal, terutama setelah tahun
1958, ketika komedian asal Belanda Bert Haanstra membuat komedi terkenal
“Fanfare” di sana.