TAFSIR AYAT
1. قُلْ
يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ * لَا أَعْبُدُ مَا
تَعْبُدُونَ =>
Katakanlah: `Hai orang-orang kafir(non muslim), Aku tidak menyembah apa yang
kamu sembah.(Surah Al Kaafiruun:1-2 )
Telah diriwayatkan bahwa Walid bin Mugirah, 'As bin Wail As Sahmi,
Aswad bin Abdul Muttalib dan Umaiyah bin Khalaf bersama rombongan
pembesar-pembesar Quraisy datang menemui Nabi SAW. menyatakan, "Hai
Muhammad! Marilah engkau mengikuti agama kami dan kami mengikuti agamamu dan
engkau bersama kami dalam semua masalah yang kami hadapi, engkau menyembah
Tuhan kami setahun dan kami menyembah Tuhanmu setahun. Jika agama yang engkau
bawa itu benar, maka kami berada bersamamu dan mendapat bagian darinya, dan
jika ajaran yang ada pada kami itu benar, maka engkau telah bersekutu pula
bersama-sama kami dan engkau akan mendapat bagian pula daripadanya".
Beliau menjawab, "Aku berlindung kepada Allah dari
mempersekutukan-Nya". Lalu turunlah surah Al Kafirun sebagai jawaban
terhadap ajakan mereka.
Kemudian Nabi SAW pergi ke Masjidil haram menemui orang-orang
Quraisy yang sedang berkumpul di sana dan membaca surah Al Kafirun ini, maka
mereka berputus asa untuk dapat bekerja sama dengan Nabi SAW. Sejak itu
mulailah orang-orang Quraisy meningkatkan permusuhan mereka ke pada Nabi dengan
menyakiti beliau dan para sahabatnya, sehingga tiba masanya hijrah ke Madinah.
Dalam ayat-ayat ini Allah memerintahkan Nabi-Nya agar menyatakan kepada
orang-orang kafir,bahwa "Tuhan" yang kamu sembah bukanlah
"Tuhan" yang saya sembah, karena kamu menyembah "Tuhan"
yang memerlukan pembantu dan mempunyai anak atau ia menjelma dalam sesuatu
bentuk atau dalam sesuatu rupa atau bentuk-bentuk lain yang kau dakwakan.
Sedang saya menyembah : Tuhan yang tidak ada tandingan-Nya dan tidak
ada sekutu bagi-Nya;=> tidak mempunyai anak, tidak mempunyai teman
wanita dan tidak menjelma dalam sesuatu tubuh. Akal tidak sanggup menerka
bagaimana Dia, tidak ditentukan oleh tempat dan tidak terikat oleh masa, tidak
memerlukan perantaraan dan tidak pula memerlukan penghubung.
Maksudnya; perbedaan sangat besar antara "tuhan" yang
kamu sembah dengan"Tuhan" yang saya sembah. Kamu menyakiti
tuhanmu dengan sifat-sifat yang tidak layak sama sekali bagi Tuhan yang saya
sembah.
2. وَلَا
أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ => Dan kamu bukan penyembah Tuhan
yang aku sembah.(Surah Al Kaafiruun:3)
Dalam ayat ini Allah menambahkan lagi pernyataan yang disuruh
sampaikan kepada orang-orang kafir dengan menyatakan, "Kamu tidak
menyembah Tuhanku yang aku panggil kamu untuk menyembah-Nya, karena berlainan
sifat-sifat-Nya dari sifat-sifat "tuhan" yang kamu sembah dan tidak
mungkin dipertemukan antara kedua macam sifat tersebut: ->
http://www.facebook.com/notes/macan-asia-santri/sifat-sifat-allah/114411798600874
3. وَلَا
أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ
* وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ => Dan aku tidak pernah menjadi
penyembah apa yang kamu sembah, (Surah Al Kaafiruun :4-5)
Kemudian sesudah Allah menyatakan tentang tidak mungkin ada
persamaan sifat antara Tuhan yang disembah oleh Nabi SAW dengan yang disembah
oleh mereka, maka dengan sendirinya tidak ada pula persamaan tentang ibadat.
Mereka menganggap bahwa ibadat yang mereka lakukan di hadapan
berhala-berhala atau di tempat-tempat beribadat lainnya, atau di tempat-tempat
sepi, bahwa ibadat itu dilakukan secara ikhlas untuk Allah, sedangkan Nabi
tidak melebihi mereka sedikitpun dalam hal itu, maka dalam ayat-ayat ini Allah
memerintahkan Nabi-Nya agar menjelaskan bahwa, "Saya tidak beribadat
sebagai ibadatmu dan kamu tidak beribadat sebagai ibadatku". Ini adalah
pendapat Abu Muslim Al Asfahani.
Maksud keterangan di atas menjelaskan : bahwa hal tersebut
menjadi jelas dengan adanya perbedaan apa yang disembah dan cara ibadat
masing-masing. Oleh sebab itu tidak mungkin sama menyembah Tuhan Yang Maha Esa
dan cara beribadat kepada-Nya, karena Tuhan yang saya sembah maha suci dari
sekutu dan tandingan, tidak menjelma pada seseorang atau memihak kepada suatu
bangsa atau orang tertentu. Sedang "tuhan" yang kamu sembah itu
berbeda dari Tuhan yang tersebut di atas. Lagi pula ibadat saya hanya untuk
Allah saja, sedang ibadatmu bercampur dengan syirik dan dicampuri dengan kelalaian
dari Allah, maka yang demikian itu tidak dinamakan ibadat.
4. لَكُمْ
دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ => Untukmulah agamamu, dan
untukkulah, agamaku`(Surah Al Kaafiruun:6)
Kemudian dalam ayat ini Allah mengancam orang-orang kafir dengan
firman-Nya yaitu, "Bagi kamu balasan atas amal perbuatanmu dan bagiku
balasan atas amal perbuatanku". Dalam ayat lain yang sama maksudnya Allah
berfirman:
ولنا أعمالنا ولكم أعمالكمArtinya:
"Bagi kami amalan kami, bagi kamu amalan kamu". (Q.S.Al Baqarah :
139).