Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menugaskan Wakapolri,
Komjen Badrodin Haiti sebagai pelaksana tugas (Plt) Kapolri hingga Komjen Budi
Gunawan dilantik. Diangkatnya Komjen Badrodin sebagai Plt, telah menggusur
posisi Jendral Sutarman sebagai Kapolri. Padahal masa jabatan Sutarman berakhir
di bulan Oktober 2014.
Surat Keputusan Presiden (Keppres) terkait pemberhentian Sutarman dikeluarkan
oleh Presiden Jokowi pada hari Jumat, (16/1). Selain mengeluarkan Keppres
pemberhentian Sutarman, saat itu juga Presiden Jokowi mengeluarkan Keppres
tentang pengangkatan Wakapolri Komjen Badrodin Haiti sebagai Plt Kapolri.
"Tadi sore saya tanda tangani tersebut. Pertama tentang pemberhentian
terhormat Jenderal Sutarman sebagai Kapolri," ujar Jokowi saat jumpa pers
di Istana.
Menurut pakar komunikasi politik, Tjipta Lesmana, pencopotan Sutarman sebagai
orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu karena Presiden Jokowi benci kepada
Sutarman. kebencian itu menurut Tjipta karena Sutarman dinilai tak becus
menuntaskan kasus majalah Obor Rakyat yang menuding Presiden Jokowi sebagai 'Capres
Boneka.
"Dosa Sutarman tidak bisa menuntaskan kasus obor rakyat. Jokowi benci
sekali," kata Tjipta dalam diskusi bertajuk 'Jokowi, Kok Gitu', Jakarta,
Sabtu (17/1).
Selain itu, Tjipta menilai kedekatan Sutarman dengan mantan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) adalah pemantik bergulirnya polemik di badan internal
kepolisian. "Kedekatannya dengan SBY," terangnya.